18 Ciri-Ciri Porifera ( Klasifikasi, Sistem dan Peranan )

Pengertian filum porifera (spons) adalah hewan berpori-pori yang berasal dari bahasa Yunani "poros" artinya pori atau saluran dan "feres" artinya memiliki. Melalui pori-pori dan saluran-saluran ini, air dapat diserap oleh sel khusus yang dinamakan sel leher (collar cell), yang dalam banyak hal menyerupai cambuk. Jenis sel ini disebut koanosit (choanocyte = cerobong; kytos = berongga). Filum hewan ini lebih dikenal sebagai spons. Spons atau bunga karang adalah hewan multiseluler (bersel banyak) yang primitif, mungkin berasal dari zaman Paleozoikum sekitar 1,6 milyar tahun yang lalu.

Sebagian besar hidup di laut dan hanya beberapa jenis yang hidup di air tawar. Di dunia terdapat sekitar 5.000 jenis Porifera yang berbeda. Sebarannya sangat luas. Mereka bahkan dijumpai di bawah tutupan es dari Kutub Selatan. Kelompok hewan ini mempunyai banyak pori-pori dan saluran-saluran. Porifera biasanya merupakan hewan menetap pada jenis dewasa. Sebarannya didukung oleh larva yang bergerak aktif atau oleh hewan muda yang terbawa arus sebelum mereka menempel.
Filum Porifera
(A) Struktur dinding tubuh perifera/spons askon, (B) Koloni Leucosolenia, (C) Flagella tumbuh dari inti Leucosolenia complicata, (D) Flagella bebas dari inti di dasar pada Clanthrina coriacea
keterangan:
  1. Lapisan dermal
  2. Amebosit
  3. Epitelium
  4. Jeli
  5. Spikula
  6. Skleroblas
  7. Pori
  8. Porosit
  9. Selapis sel-sel leher
  10. Gamul (bud)
  11. Oskulum

Bentuk Tubuh Porifera

Porifera dapat berbentuk sederhana seperti tabung dengan dinding tipis seperti yang dijumpai pada Leucosolenia (lihat gambar B). atau dijumpai bentuk dan yang tidak teratur. Kelompok porifera mempunyai bentuk lebih teratur akan melekat pada dasar perairan menggunakan spikulanya.

Bentuk tubuh porifera ada yang seperti pohon, mirip sarung tinju dan seperti kubah. Ukuran porifera juga beragam, mulai dari berukuran sebesar kepala jarum pentul sampai kejenis yang ukuran garis tengahnya 0,9 m dan tebalnya 30,5 cm.

Jenis-jenis porifera mempunyai seperti (berbulu getar) karena spikulanya menyembul keluar dari badannya. Banyak porifera berwara putih atau abu-abu, tetapi lainnya berwarna kuning, merah ataupun hijau. Porifera yang berwarna hijau biasanya disebabkan oleh adanya alga simbiotik yang disebut zoochlorellae yang terdapat di dalamnya.

Adapun Ciri-Ciri Filum Porifera antara lain;
  1. Porifera termasuk golongan hewan.
  2. Memiliki tubuh terdiri banyak sel atau multiseluler.
  3. Mempunyai permukaan tubuh berpori-pori.
  4. Habibat hidup mayoritas di laut tetapi juga terdapat di air tawar.
  5. Sistem sirkulasi porifera terdapat tiga (3) tipe yaitu tipe askon, sikon dan leukon.
  6. Tidak memiliki sistem peredaran darah.
  7. Bentuk tubuh Asimetris atau simetris radial.
  8. Memiliki sistem pencernaan intraseluler.
  9. Tidak mempunyai sistem saraf.
  10. Reproduksi berupa seksual dan aseksual.
  11. Perkembangbiakan atau reproduksi secara "aseksual" menghasilkan tunas dan disebut gamul (gammules).
  12. Perkembangbiakan secara "seksual" menghasilkan sel telur dan spermatozoa berasal dari sel-sel ameba yang terdapat di lapisan tengah.
  13. Struktur tubuh dipisahkan menjadi tiga lapisan, yaitu lapisan kulit, lapisan dalam (rongga lambung), dan lapisan tengah (mesoglea).
  14. Memperoleh makan dengan cara menyaring makanan (filter feeder).
  15. Mempunyai rongga tubuh yang disebut spongocoel.
  16. Tidak memiliki jaringan atau organ.
  17. Memiliki kerangka terdiri dari spikula.
  18. Seluruh tubuh terdiri dari sekelompok sel yang terdiferensiasi dengan baik.

Sistem Sirkulasi

Filum Porifera
(a) tipe askon, (b) tipe sikon, (c) tipe leukon
Keterangan:
  1. Oskulum
  2. Ruang gastral
  3. Prosopil
  4. Pori-pori dermal
  5. Apopil
  6. Ruang flagella
  7. Saluran arus masuk
  8. Saluran arus keluar
  9. Pintu-pintu saluran arus keluar
  10. ruang subdermal

Sistem saluran air ini bertindak seperti halnya sistem sirkulasi pada hewan tingkat tinggi. Sistem ini dilengkapi dengan alur masuknya makanan ke dalam tubuh dan pengangkutan zat buangan ke luar dari tubuh.

Adapun macam-macam sistem sirkulasi air porifera yaitu;
  • Tipe askon/ascon terdiri dari pori-pori arus masuk, sebuah rongga lambung yang berlapiskan sel-sel leher dan satu oskulum (mulut kecil). Oskulum berfungsi lubang arus keluar.
  • Tipe sikon adalah sistem untuk tempat air mengalir melalui pori-pori kulit atau ostium ke dalam saluran arus masuk, kemudian melalui pori-pori kamar atau yang dinamakan prosopil masuk ke dalam saluran-saluran yang berlapiskan koanosit.
  • Tipe leukon/rhagon terdiri dari tiga bagian sistem berbeda, yakni;
    1. air mengalir lewat ostium kulit,
    2. kemudian saluran arus masuk mencapai sejumlah kamar-kamar kecil berlapis koanosit,
    3. kemudian terbawa melalui sebuah sistem arus keluar, ke rongga kloaka dan akhirnya keluar melalui oskulum.

Sistem Kerangka Filum Porifera

Mesohil berfungsi sebagai rangka dalam ditubuh spons, kerangka ini terdiri dari zat kalsium karbonat atau silika dalam bentuk spikula dari spongin dalam bentuk serat. Spikula silikon tersusun dari opal, suatu bentuk silika terhidrasi serupa dengan kwarsa dalam reaksi kimianya.

Spikula bermacam-macam bentuknya dan karenanya berguna untuk menyusun porifera/spons ini ke dalam kelompok-kelompok. Spongin adalah zat yang secara kimia bersekutu dengan sutera. Ia dikeluarkan oleh sel berbentuk stoples yang dinamakan spongoblas (spongoblast) yakni sel penghasil spongin. Spikula tertimbun dalam sel-sel yang disebut skleroblas (scleroblast), yakni sel dari porifera tempat berkembangnya spikula, dan lebih dari satu sel dapat mengambil bagian dalam pembentukan satu spikula.

Kapur karbonat dan silikon diekstrak oleh sel-sel dari air sekitarnya. Spons masif tak pernah berdiri tegak jika tidak karena adanya spikula atau spongin yang membentuk kerangka, yang menopang tubuh spons/porifera sehingga dapat berdiri tegak dan mencegahnya rontok menjadi seonggok bahan kental seperti agar-agar yang tidak memungkinkan adanya saluran dan ruang-ruang bercambuk.

Struktur Tubuh Filum Porifera

Spons atau porifera adalah hewan bersel banyak dengan sel-sel somatik yang dibeda-bedakan menjadi beberapa tipe-tipe dan fungsi-fungsi khusus. Pembagian kerja di antara sel-sel tersebut telah berkembang. Ini merupakan kemajuan nyata yang penting dibandingkan dengan sistem kinerja sel dalam Protozoa laut dari semua tingkat.
Struktur tubuh spons/porifera dapat dipisahkan menjadi tiga lapisan, yaitu
  • lapisan kulit,
  • lapisan dalam (rongga lambung),
  • sel-sel ameba di dalam cairan kental mirip dengan agar-agar di antara lapisan kulit dan lapisan lambung, yaitu lapisan tengah (mesoglea).

Sistem Pencernaan

Cara makan porifera dengan cara menyaring makanan (filter feeder). Memperoleh makanan dalam bentuk partikel organik renik, hidup atau tidak, seperti bakteri, mikroalga dan detritus, yang masuk melalui pori-pori arus masuk yang terbuka dalam air, dan dibawa ke dalam rongga lambung atau ruang-ruang bercambuk.

Arus air yang masuk melalui sistem saluran dari spons ini diciptakan oleh cambuk koanosit yang memukuI-mukul terus-menerus.

Koanosit merupakan tempat untuk mencernakan dari partikel makanan. Sebuah vakuola (vacuole) makanan terbentuk dan di vakuola ini pencernaan berlaku. Sisa makanan yang tidak dapat dicerna lalu dibuang keluar dari dalam sel leher.

Makanan itu menuju dari satu sel ke sel lain dan diedarkan oleh sel-sel ameba yang terdapat di lapisan tengah. Porifera hanya hidup di air yang jernih untuk bersirkulasi, karenanya kita temukan hewan ini dalam air yang jernih, bukannya air keruh. Arus air yang masuk melalui mulut porifera kemudian bersirkulasi menghasilkan zat buangan dari tubuh, maka penting agar air yang keluar melalui oskulum dibuang jauh dari tubuhnya, karena air ini tidak berisi makanan lagi, tetapi mengandung asam karbon dan sampah nitrogen yang beracun bagi hewan tersebut.

Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi porifera dilakukan secara seksual maupun secara aseksual.

  • Reproduksi dengan cara aseksual, porifera/spons menghasilkan tunas yang disebut gamul (gammules). Tunas itu dapat lepas dan membentuk hewan terpisah atau tetap menempel pada Leucosolenia. Banyak porifera yang hidup di laut maupun di air tawar, mempunyai cara reproduksi dengan pembentukan gamul. Sejumlah sel dalam lapisan tengah dari dinding tubuh berkumpul membentuk sebuah bola dan dikelilingi oleh cangkang kitin yang ditopang oleh spikula.
  • Reproduksi dengan seksual, telur dan spermatozoa berasal dari sel-sel ameba yang berkeliaran di lapisan tengah, seperti pada tipe sikon. Larva dihasilkan dari telur holoblastik. Larva ini berenang-renang yang memungkinkan mereka untuk menyebar ke berbagai tempat, kemudian tertambat dan melalui banyak perubahan, akhirnya membuat ostium dan sebuah oskulum yang penting untuk proses makan dan tumbuh.

Klasifikasi Filum Porifera


Filum Porifera dikelompokkan menjadi tiga kelas antara lain:

  1. Kelas Calcarea
    Calcarea (berasal dari bahasa Latin yaitu "calcarius" artinya kapur, dengan spikula dari kapur karbonat.
    Kelas porifera ini semua hidup di laut. Mereka mempunyai struktur sederhana dibandingkan dengan yang lain. Seperti namanya, sifat khas kelompok hewan ini mempunyai spikula dari kapur.

    Leucosolenia adalah anggota filum Porifera yang mempunyai struktur yang tersederhana. hewan ini tumbuh di batu di dekat pantai, tepat di bawah garis air surut. Hewan ini tersusun dari sejumlah tabung horizontal dengan cabang-cabang memanjang ke atas di dalam air. Cabang-cabang ini mempunyai oskulum di ujungnya dan tunas dan cabang yang memanjang ke samping. Tunas dan cabang tersebut berongga dan mempunyai satu rongga lambung (gastral cavity) yang berhubungan dengan tabung horizontal. Seluruh bentuk yang terlihat adalah satu koloni dari hewan-hewan dan jaringan-jaringan yang dihubungkan oleh oskulum tunggal yang dianggap sebagai porifera tunggal.

    Spikula berfungsi untuk menopang tubuh hewan agar dapat tegak berdiri. Jika kita gunakan asam maka spikula ini akan larut dan menghasilkan buih. Hal ini membuktikan bahwa spikula itu terdiri dari kapur (kalsium karbonat). Dinding badannya sangat lemah (mudah patah). Dinding tubuh terdiri dari dua lapis sel, antara lain;
    1. lapisan luar yang disebut epitelium dermal atau kulit
    2. lapisan dalam, epitelium lambung (gastral epithelium)
    Lapisan-lapisan ini tidak dapat disamakan dengan eksoderma dan endoderma pada Coelenterata.
  2. Kelas Hexactinellida
    Kelas Hexactinellida berasal dari bahasa Yunani yaitu "hex" artinya enam, dan "aktin" artinya jari-jari. Kelas ini tersebar luas di lautan, sisa-sisa fosilnya banyak ditemukan yang menunjukkan bahwa mereka selalu berada dalam jumlah besar. Mereka mempunyai ciri khas, yaitu memiliki spikula dari silikon berbentuk triakson.

    Bentuk tubuhnya seperti tabung atau keranjang dan spikulanya dapat membentuk kerangka bersambung seperti kaca pintalan. Kelas Hexactinellida hidup di alam, tepatnya tinggal di dasar laut berlumpur dengan segumpal benang-benang silikon di ujung belakang. Dinding badannya, seperti pada semua Hexactinellida, berisi ruang-ruang berflagella berbentuk sarung jari (thimble). Rongga kloaka yang besar sering menjadi tempat tinggal sepasangjenis hewan Avertebrata dari kelas Crustacea, Spongicola venusta.
  3. Kelas Demospongia
    Kelas Demospongia merupakan kelompok spons yang paling dominan di antara Porifera masa kini. Mereka tersebar Iuas di alam, kebanyakan spons yang kita lihat sehari-hari termasuk kelompok ini. Mereka sering berbentuk masif dan berwarna cerah dengan sistem saluran rumit, dihubungkan dengan kamar-kamar bercambuk kecil yang bundar. Kerangkanya dapat terdiri dari spikula silikon, tetapi tidak berbentuk triakson seperti pada Hexactinellida.

Peranan Filum Porifera

Peranan porifera atau spons bagi kehidupan makhluk hidup ataupun manusia antara lain;
  1. Digunakan sebagai spons untuk mandi.
  2. Sebagai alat pembersih.
  3. Sebagai barang hiasan.
  4. Obat kanker.
  5. Penyaring kualitas air.

Contoh hewan dari filum porifera antara lain; Sycon (Scypha), Spongilla, Euspongia, Leucosolenia dan Euplectella.
Hallo saya adalah penulis di blog bunghuda.com. Saya blogger biasa, cuma kebetulan suka menulis.